karena saya cinta sepenuh hati pada ayah.dan teringat betapa rafiv dan tsanny juga cinta pada ayahnya yg belum genap 7 hari kembali k rahmatullah..
Hati Seorang Ayah
Suatu ketika,seorang anak perempuan bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut, dengan badannya yang mulai membungkuk, disertai suara batuknya yang khas.
Anak perempuan itu bertanya kepada ayahnya, "Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari kian membungkuk?? ?" demikian pertanyaannya ketika ayahnya sedang santai di beranda.
Sang ayah menjawab, "Karena aku lelaki".
Anak perempuan itu menggumam "Aku tidak mengerti", dengan kenin berkerut karena jawaban ayahnya membuatnya bingung dan tidak mengerti.
Ayahnya tersenyum, dipeluk dan dibelainya rambut anaknya sambil menepuk bahunya dan berkata, "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki ".
Demikian bisik sang ayah yang membuat anaknya bertambah bingung.
Karena perasaan ingin tahunya, dia menemui ibunya lalu bertanya, "Ibu, mengapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari kian membungkuk? sepertinya ayah mengalaminya tanpa ada keluhan atau rasa sakit ???".
Ibunya menjawab, "Anakku, jika memang seorang lelaki bertanggung jawab terhadap keluarga, itu memang akan demikian".
Hanya itu jawaban sang ibu.
Anak itu tumbuh dan menjadi dewasa, tapi dia masih tetap mencari-cari jawaban, kenapa wajah ayahnya yang tampan berubah menjadi berkerut dan badannya membungkuk ?
Suatu malam dia bermimpi. Dalam mimpinya,dia mendengar suara yang lembut tetapi kata-katanya terdengar jelas.
Ternyata, suara itu merupakan jawaban atas pertanyaannya selama ini:
"Saat AKU ciptakan laki-laki, AKU membuatnya sebagai pemimpin keluarga, serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga tersebut, dan dia senantiasa akan berusaha menahan setiap ujungnya agar keluarganya senantiasa merasa aman, teduh, dan terlindungi" .
"AKU ciptakan bahunya yang kuat dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya, dan kegagahannya harus cukup kuat untuk melindungi seluruh keluarganya" .
"AKU beri kemauan kepadanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, walaupun seringkali mendapat cercaan dari anak-anaknya" .
"AKU berikan keperkasaan dan mental baja yang membuat dirinya pantang menyerah. Demi keluarganya, dia rela kulitnya tersengat panasnya matahari. Demi keluarganya, dia rela badannya berbasah kuyup kedinginan tersiram hujan dan terhembus angin. Dia relakan tenaga perkasanya demi keluarganya dan yang selalu dia ingat adalah keluarganya menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil jerih payahnya".
"AKU berikan kesabaran, ketekunan, dan kesungguhan, yang membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa berkeluh kesah, walaupun di setiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan seringkali menerpanya".
"AKU berikan perasaan kuat dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, dalam suasana dan situasi apapun, walaupun tidak jarang anak-anaknya melukai perasaan dan hatinya. Padahal, perasaannya itu pulalah yang telah memberikan rasa aman di saat anak-anaknya tertidur lelap, serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila dia sedang menepuk-nepuk bahu anaknya agar selalu saling mengasihi dan menyayangi sesama saudara"."AKU berikan kebijaksanaan dan kemampuan kepadanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang,walaupun seringkali ditentang dan ditolak oleh anak-anaknya" .
"AKU berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran, bahwa istri yang baik adalah istri yang setia terhadap suaminya, istri yang baik adalah istri yang selalu menemani dan bersama-sama menjalani perjalanan hidup di saat suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada istri, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan, dan saling melengkapi serta saling mengasihi".
"AKU berikan kerutan di wajahnya agar menjadi bukti bahwa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup bahagia, dan badannya yang bungkuk membuktikan bahwa sebagai lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga dan segenap perasaannya, kekuatannya, serta kesungguhannya, demi kelanjutan hidup keluarganya" ."
"AKU berikan kepada laki-laki, tanggungjawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan sebaik-baiknya, dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya amanah ini adalah di dunia dan di akhirat."
Terkejut anak dari tidurnya dan segera dia berlari, berlutut, dan berdoa, sampai menjelang pagi.
Setelah itu, dia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.
"AKU MENDENGAR DAN MERASAKAN BEBANMU, AYAH"
( Email dari : Rudy Widjatmiko, Solo )
thx buat forwatan emailnya dari my best friend-nunik
Minggu, 18 April 2010
Diposting oleh we'e_ipeh di 20.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar